LAPORAN PKL
LAPORAN
PROGRAM KULIAH
LAPANGAN (PKL)
MANAJEMAN
PERSONALIA
“ COK KONFEKSI KRISNA ”
KATA
PANGANTAR
Puji syukur kami
panjatkan kehadirat ALLAH SWT atas segala limpahan rahmat serta hidayahnya,
sehingga penyusunan laporan Program
Kuliah Lapangan (PKL) dapat terselesaikan.
Sangat di sadari bahwa
tampa adanya bantuan dan bimbingan pihak lain tidaklah mungkin dapat di
wujudkan penyusunan dalam pembuatan laporan ini.
Berkenan dengan hal ini
maka perlu di ucapkan rasa terimakasih kepada semua pihak yang telah mendukung
kami dalam penyusunan laporan ini, baik dukungan secara langsung, spiritual maupun
material yang sangat berharga.
Kami Menyadari maskipun
Laporan ini dapat terselesaikan tentunya masih jauh dari sempurna, oleh karena
itu saran dan kritik yang sifatnya membangun dari pembaca sangat kami harapkan
demi kesempurnaan laporan ini.
Semoga Allah SWT
senantiasa memerikan petunjuk ke jalan yang benar yaitu jalan-jalan yang di
beri rahmat dan ke nikmatan. Amin.....
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL
LEMBAR
PENGESAHAN
KATA
PENGANTAR
DAFTAR
ISI
BAB
I. PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
PKL.........................................................
1.2
Tujuan
PKL......................................................................
BAB
II SEJARAH PERUSAHAAN
2.1 Sejarah Perusahaan...........................................................
2.2 Merintis Oleh-oleh khas Bali
Krisna..................................
BAB
III BIDANG MANAJEMAN PARSONALIA
3.1 Pengertian Manajeman
Personalia....................................
BAB
IV PERMASALAHAN
BAB
V PEMBAHASAN
5.1 Pengertian Manajeman
Personalia...................................
5.2 Mamfaat Analisis
Jabatan................................................
5.3 Hambatan-hambatan Penarikan Pegawai.......................
BAB
VI PENUTUP
6.1
Kesimpulan...................................................................
DAFTAR
PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)
Praktek Kerja Lapangan
adalah salah suatu bentuk implementasi sacara sistematis dan sinkron antara
program pendidikan di sekolah dengan program penguasaan keahlian yag diperoleh
melalui kegiatan kerja secara langsung di dunia kerja untuk mencapai tingkat kehlian tertantu.
Di
samping dunia usaha Peraktek Kerja Lapangan (PKL) Dapat memberikan Keuntungan
pada pelaksanaan itu sendiri yaitu di ........................................... karena keahlian yang
tidak di ajarkan di ..................................... bisa di dapat di dunia usaha, sehingga
dengan adanya Praktek Kerja Lapangan (PKL) dapat meningkatkan mutu dan
relevensi Mahasiswa yang dapat di arahkan untuk mengembangkan suatu syistem
yang mantap antara dunia usaha.
Maksud
di laksanakan Praktek Karja Lapangan (PKL) yang di wujudkan dalam kerja di suatu perusahaan, selain sebagai salah satu syarat
tugas akhir Praktek Kerja
Lapangan (PKL) , Praktek Karja Lapangan (PKL) juga sebagai kegiatan
mahasiswa untuk mencari pengalaman kerja sebelum memasuki dunia kerja yang se
sungguhnya, yang ter cermin dalam pendidikan nasional yang berdasarkan
pancasila yang bertujuan meningkatkan kacerdasan, kreatifitas, dan keterampilan
agar dapat menumbuhkan manusia yang dapat membangun dirinya sendiri serta
bertanggung jawab atas pembangunan Bangsa dan negara dalam pencapaian
perekonomian meningkat, dan kehidupan yang makmur. Karena pertumbuhan
perekonomian yang meningkat, di dukung pula oleh tumbuhnya persaingan di bidang
industri dan teknologi yang memaksa kita untuk ikut terjun ke dalam dunia
industri, bisnis, dan perdagangan.
1.2 TUJUAN PKL
Adapun
tujuan diadakan pelaksanaan Praktek Karja Lapangan (PKL) antara lain :
● Untuk memperkenalkan siswa pada dunia usaha
● Menumbuhkan dan meningkatkan sikap profesional yang di
perlukan siswa untuk memasuki dunia
usaha.
● Meningkatkan daya kreasi dan prokditifitas terhadap siswa
sebagai persiapan dalam menghadapi atau memasuki dunia yang sesungguhnya.
● Meluaskan wawasan dan pandangan siswa terhadap jenis-jenis
pekerjaan pada tempat dimana siswa melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL).
BAB II
SEJARAH PERUSAHAAN (COK KONFEKSI
KRISNA)
2.1
Sejarah perusahaan
Usaha konfeksi yang di rintis Gusti Ngurah Anom pada tahun 1990
di sebuah gudang jalan tukad Irawadi
berkembang pesat. Istri Gusti Ngurah Anom memberanikan diri untuk membuka usaha
Konfeksi sendiri yang di beri nama COK KONFEKSI KRISNA . Ia menyewa sebuah
tempat yang berukuran 6x7 meter yang terletak di depan Art Center Denpasar
dengan harga sewa Rp 1.250.000 per tahun.
Gusti Ngurah Anom menjelaskan bahwasanya “awal membuka COK
KONFEKSI KRISNA belum mendapat ijin dari bapak Sidharta. Bahkan sempat di
marahi karna belum dipercaya bisa usaha sendiri. Meski sudah mempunyai usaha
Konfeksi sendiri, masih di minta untuk membantu usaha Konfeksi Pak Sudharta
hingga tahun 1994. Sedangkan usaha COK KONFEKSI KRISNA ini merupakan usaha patungan antara Gusti
Ngurah Anom dan pak Sidharta.
Pada tahun 1994 Gusti
Ngurah Anom mengontrak tanah seluas 1 are di jalan Pakis Aji Denpasar. Di atas
tanah ini ia mendirikan bagunan untuk tempat menjahit sekeligus tempat tinggal
bersama keluraganya.
“ Waktu itu Gusti Ngurah Anom sudah betul-betul ingin mandiri,
namun keinginan itu selalu di tolak Pak Sidharta dan istrinya. Alasannya karna
sudah di andalkan untuk membantu menggerakkan roda usaha mereka, Konfeksi
Sidharta.”
Setelah menjalin kerjasama dengan Pak Sidharta selama 4 (empat)
tahun (dari tahun 1990-1994), akhirnya pada tahun
1994 Pak Sidharta
setuju Gusti Ngurah Anom berdiri sendiri, dengan syarat semua aset usaha COK
KONFEKSI KRISNA senilai 60 juta di bagi dua. Syarat itupun di sutujui. Bagian
Pak Sidharta senilai Rp 30 juta di pinjam sebagai tambahan modal usaha dan baru
di lunasi pada tahun 2000.
Perlu perjuangan dan kerja keras untuk membesarkan usaha
Konfeksi yang baru di rintis Gusti Ngurah Anom. Butuh waktu 6 tahun disertai
usaha yang ekstra keras untuk membangun COK KONFEKSI KRISNA untuk menjadi
sebuah usaha yang sehat dan menguntungkan.
Tahun 2000 akhirnya Gusti Ngurah Anom bisa membeli rumah seluas
5 are senilai 350 juta yang terletak di jalan SMA 3 Denpasar. Dana untuk
membeli rumah ini dari hasil pinjam di Bank Dagang Bali dan pinjam dari Pak
Sidharta.
Utuk mengembangkan bisnis, tahun 2001 Gusti Ngurah Anom
berhasil membeli lahan seluas 6,5 are senilai Rp 1,2 milyar di jalan Nusa
Indah. Lahan ini di gunakan sebagai Toko sekeligus sebagai tempat tinggal
bersama kelurga. Seiring perjalanan
waktu, usaha COK KONFEKSI KRISNA yang di rintis Gusti Ngurah Anom semakin
berkembang pesat menjadi usaha Konfeksi terkenal di Bali.
2.2
Merintis oleh-oleh khas Bali “ KRISNA”
Usaha COK kONFEKSI KRISNA yang dirintis Gusti Ngurah Anom sejak
tahun 1990 bisa di katakan sudah sukses. Namun ia tidak puas sampai disana.
Bardasarkan pangalaman
mangelola usah Konfeksi sejak masih di Konfeksi Sidharta hingga COK KONFEKSI
KRISNA, jadi paham bahwa level penjualan produk Konfeksi segitu-segitu saja.
Kemudian bepikir untuk melakukan pengembangan jenis usaha Gusti Ngurah Anom.
Pada tahun 2007 Gusti Ngurah Anom dan istri ingin mengembangkan
usaha salain konfeksi. Waktu itu ia dan istri berkeinginan membuka usaha butik.
Sebelum mewujudkan usaha butik, Gusti Ngurah Anom mengkursuskan istrinya ke
sekolah desain dan mode Susan Budi Arjo.3(tiga) bulan kursus disana istrinya
sudah menjadi murid terbaik. Ini karna istrinya Ketut Mastrining sudah memiliki
latar belakang menjahit. Namun maskipun demikian keinginan untuk mendirikan
usaha butik di batalakan dengan beberapa pertimbangan tertentu.
Batal mendirikan usaha butik
Gusti Ngurah Anom terus memotar
otak. Gusti Ngurah Anom dan istrinya kemudian berkeliling di sekitar Denpasar
dan Gianyar untuk mencari ide bisnis baru. Gusti Ngurah Anom melakukan survey
ke pasar Sukawati Gianyar. “ setelah melakukan survey salama 1 bulan lebih
akhirnya mengetahui jenis oleh-oleh yang paling laku adalah baju kaos, waktu
itu saya berpikir, kenapa tidak saya saja yang membuka usaha oleh-oleh khas
Bali. Saya yakin bisa bersaing apa lagi saya punya usaha Konfeksi yang juga
memproduksi kaos oblong” ujar Gusti Ngurah Anom.
Setelah melakukan berbagai persiapan, pada taggal 16 mei 2007
pusat oleh-oleh krisna I yang berlokasi di jalan Nusa Indah Denpasar
diresmikan. Pusat oleh-oleh ini di dirikan di atas lahan seluas 20 are. Lahan
ini di kontrakkan Gusti Ngurah Anom salama 15 tahun sebesar 1 milyar.
Di hari pertama respon konsumen terhadap oleh-oleh khas Bali
Krisna cukup bagus. Omzet penjualan oleh-oleh di hari petama mencapai 4 juta.
Setelah membuka oleh-leh pertama ini Gusti Ngurah Anom mulai berfikir cara
mempromosikan usahanya secara efektif dan efisien.
Gusti Ngurah Anom mulai mempromosikan di Pelabuhan Gilimanuk
melalui mengedarkan brosur-brosur kepada setiap wisatawan yang baru datang ke
Bali dengan menggunakan bus pariwisata.
Pada tanggal 16 Mei 2008, pusat oleh-oleh krisna II di buka
yang ber lokasikan di jalan Nusa Kambangan Denpasar, berdiri di atas lahan
seluas 35 are sama dengan pusat oleh-oleh pertama di Nusa Indah, kunjungan pun
selalu ramai di kunjungi konsumen.
Pada tanggal 16 Mei 2009, pusat oleh-oleh Krisna III di
resmikan, berlokasi di Sunset Road Kuta. Pusat oleh-oleh terbesar di Bali ini
di dirikan di atas lahan seluas 5.000 meter persegi. Dalam watu 1 tahun pusat
oleh-oleh Krisna III di Sunset Road Kuta ini berkembang pesat sehingga
menempati lahan seluas 1,4 hektar. Pada November 2010, Pusat oleh-oleh Krisna
III di Sunset Road ini di resmikan Gubernur Bali MADE MANGKU PASTIKA sebagai
pusat oleh-oleh terbesar di Bali.
Pusat oleh-oleh Krisna mulai I-III buka mulai Pukul 08 pagi
sampai pukul 10 malam. Di atas jam 10 malam wisatawa mulai kebingungan untuk
mencari oleh-oleh. Akhirnya Gusti Ngurah Anom membuka pusat oleh-oleh krisna IV
yang buka selama 24 jam pada 1 November 2010. Pusat oleh-oleh seluas 45 are
yang berlokasi di Tuban Kuta ini di beri nama Pusat oleh-oleh Rama Krisna. Nama
tersebut di ambil dari nama anak ke-4, sementara nama Krisna di ambil dari nama
anak ke-3.
Menurut data yang di peroleh saat ini seluruh usa milik Gusti
Ngurah Anom memperkerjakan sekitar 1.000 orang karyawan, mulai karyawan di COK
KONFEKSI KRISNA hingga karyawan di beberapa outlet pusat OLEH-OLEH KHAS
BALI KRISNA. Dan pusat oleh-oleh krisna
saat ini menjual 8.000 item atau jenis produk. Semua jenis tersebut di ambil
dari 425 supplier atau pegrajin dan usaha kecil menengah yang tersebar di
seluruh Bali.
● Persahaan COK
KONFEKSI KRISNA mempunyai VISI dan MISI
a. VISI
∙ Ikut berperan
serta memajukan pariwisata bali
∙ Ikut berperan
serta membantu mengurangi pengangguran
b. MISI
∙ Dapat menjadi
bagian yang berarti bagi masyarakat Bali
khususnya dan indonesia umumnya
∙ Mampu
mensejahterakan karyawan
BAB III
BIDANG MANAJEMAN PERSONALIA
3.1
Pengertian Manajeman Personalia
Manajeman
personalia adalah manajeman yang mengkhususkan diridalam bidang personalia atau
dalam kepegawaia. Oleh karena itulah manajeman personalia dapat di defenisikan
sebagai berikut: Manajeman personalia adalah suatu ilmu dan seni untuk
melaksanakan antara lain planning,
organizing,dan controling
sehingga efektifitas dan efesiensi personalia dapat di tingkatkan semaksimal
mungkin dalam pencapaian tujuan.
Harus kita ketahui bahwa sukses tidaknya suatu
perusahaan/instensi tidak hanya tergantung dari kegiatan dalam bidang
Personalia, maskipun demikian peranan Manajeman Personalia cukup besar andilnya
sukses tidaknya perusahaan.
a. Tenaga Kerja
Bagi sebuah perusahaan tenaga kerja
merupakan fakto yang memegang peranan yang sangat penting dalam mencapai tujuan
perusahaan sehingga perusahaan perlu memperhatikan tenaga karja yang ada.
Jumlah karyawan yang
ada di perusahaan COK KONFEKSI KRISNA yaitu ± 70 karyawan, Sedangkan di
OLEH-OLEH KHAS BALI RISNA ± 930 karyawan, dan jumlah keseluruhan usaha milik
Gusti Ngurah Anom ± 1000 karyawan, mulai dari karyawan di COK KONFEKSI KRISNA
hingga karyawan di beberapa outlet pusat Oleh-oleh Khas Bali Krisna.
b. Pengembangan Tenaga kerja
Dalam
usaha menambah pengetahuan dan keterampilan bagi para pekerja bagian Personalai
mengadakan pendidikan dan latihan tenaga kerja.
Adapun usaha tersebut
adalah sebagai berikut:
1)
Membuat petunjuk kerja
2)
Melakukan bimbingan melalui teman
sekerja
3)
Mengadakan pengawasan
c.
Kepegawaian
1)
Penerimaan Pegawai
Pegawai yang akan bekerja di perusahaan
COK KONFEKSI KRISNA biasanya harus mempunyai ke ahlian khusus. Dasar yang di
pertimbangkan dalam penerimaan pegawai antara lain:
a.
Jumlah pegawai yang di butuhkan
b.
Jenis kelamin yang di sesuaikan dengan
kebutuhan
c.
Mempunyai pengalaman kerja yang di
miliki
Untuk menyeleksi karyawan di COK KONFEKSI KRISNA tidak melihat
Dari
ijazah melainkan dari suatu pengalaman yang di miliki.
2)
Pemberhentian Pegawai
a.
Atas permintaan sendiri
b.
Meninggal dunia
c.
Melaggar peraturan perusahaan yang
sebelumnya telah di peringati ber kali-kali
3)
Kesejahteraan Karyawan
Untuk
menunjang dan membantu karyawan agar lebih giat bekerja sehingga dapat di capai
produktifitas karja yang baik, maka COK KONFEKSI KRISNA memberikan ke
sejahteraan bagi karyawan:
a.
Ada ke bijakan bagi karyawan yang sakit
b.
Libur bekerja setiap hari minggu
c.
Gaji akan di naikkan jika pekerjaan
karyawan bagus
BAB IV
PERMASALAHAN
Pelatihan (training) dimaksudkan untuk menguasai berbagai
keterampilan dan teknik pelaksanaan kerja tertentu terinci dan rutin (Handoko,
1995:104). Pelatihan merupakan proses pendidikan jangka pendek bagi karyawan
operasional untuk memperoleh keterampilan operasional sistematis. Pendidikan
dan Pelatihan akan memberikan bantuan pada masa yang akan datang dengan jalan
pengembangan pola pikir dan bertindak, terampil berpengatahuan dan mempunyai
sikap serta pengertian yang tepat untuk pelaksanaan pekerjaan.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untu meningkatkan potensi
adalah dengan cara pendidikan dan pelatihan. Kedua istilah tersebut ada
terdapat berbagai pendapat, seperti yang di jelaskan oleh Natoat Mojo (1998:21)
pendidikan pada umumnya berkaitan dengan mempersiapkan calon tenaga kerja yang
di perlukan oleh sebuah Organisasi atau Instansi, sedangkan pelatihan berkaitan
dengan peningkatan kemampua atau keterampilan karyawan yang sudah menduduki
suatu jabatan. Flippo (1979:53) menyatakan pendidikan di hubungkan dengan
peningkatan pengetahuan umum dan pemahaman akan seluruh lingkungan di sekitar
kita, sedangkan pelatihan adalah suatu kegiatan untuk meningkatkan ilmu
pengetahuan dan keterampilan pegawai dalam pekerjaan yang biasa di lakukan
sehari-hari.
BAB V
PEMBAHASAN
5.1
Pengrtian Manajeman Personalia
Manajeman personalia adalah manajeman yang mengkhususkan di
dalam bidang personalia atau dalam kepegawaian. Oleh karena itulah Manajeman
Personalia dapat di definisikan sebagai berikut: Manajeman Personalia adalah
suatu ilmu dan seni ntuk melaksanakan antara lain Planning, Organizing dan
kontroling sehingga efektifitas dan efesiensi
Personalia Personalia
dapat di tingkatkan semaksimal mungkin. Memang harus kita ketahui bahwa sukses
tidaknya suatu perusahaan/instansi tidak hanya tergantung dari kegiatan dalam
bidang personalia maskipun demikian peranan Manajeman Personalia cukup besar
andilnya terhadap sukses tidaknya.
Manajeman Personalia telah di laksanakan sejak dulu oleh nenek
moyang kita, hal ini ternyata dengan adanya bangunan seperti, Piramid di Mesir
dan sebagainy. Maskipun demikian karena situasi dan kondisi berubah serta
kebutuhan yang mendesak, maka sejak abad ke-20 Manajeman Personalia mulai di
kembangkan dan di usahakan untuk di terapkan. Untuk dapat mengembangkan
Manajeman Personalia maka kita harus sadar bahwa manusia bukanlah benda mati
sebab manusia mempunyai perasaan, mereka dapat gembira dan sakit hati, mereka
dapat senang dan susah, mereka bukan hanya memerlukan kebutuhan materi tetapi
juga mereka sering mengharapkan penghargaan dan pengakuan.
Oleh karena demikian banyak faktor yang merupakan aspek dalam
kehidupan manusia dalam hubungannya antara satu dengan yang lain, maka untuk
mengembangkannya perlu pengetahuan tentang pesikologi, hubungan tentang manusia
agama, adat istiadat dan sebagainya. Memang harus kita akui bahwa makin kecil
suatu perusahaan, maka makin kecillah peranan Manajeman Personalia. Sebaliknya
dengan makin besarnya suatu perusahaan maka makin besarlah peranan Manajeman
Personalia disini. Hal ini dapat kita mengerti, sebab makin besar suatu
perusahaan maka ke cenderung makin
besarlah jumlah Personalianya. Dan kini berarti makin di butuhkan Admenetrasi
yang lebih baik, pengurusan yang lebih baik, kebijakan yang lebih baik dan
sebagainya. Ini di sebabkan karena makin besarnya jumlah Personalia, bukan
hanya makin besar jumlah yang harus di urus tetapi ke cenderungan makin
kompleks persoalan yang harus di hadapi.
Tugas – tugas Manajeman
Personalia adalah mencakup:
● Menetapkan analisa jabatan
● Menarik karyawan
● Seleksi
● Melatih
● Memberikan kompensasi yang adil dan merata
● Memotifasi karyawan
Unsur-unsur Manajeman
● Manusia
● Uang
● Mesin
● Metode
● Material
● Market
Menurut Drs. Suwarsono
ME : pentingnya pengadaan tenaga karja mengandung implikasi pokok sebagai
berikut :
● Memerlukan imformasi secara reguler
● Menganalisa permintaan dan penawaran tenaga kerja masa dini
dan masa yang akan datang serta mencari ke seimbangan yang timbul
● Menggunakan hasil analisa untuk menyusun kebijakan di bidang
ketenaga kerjaan.
● Menyangkut pengembangan dan pemamfaatan tingkat nasional,
sektoral, wilayah dan menurut jenis jabatan
● Melakukan monotoring terus menerus terhadap kebijakan yang di
lakukan.
● Mengentegrasikan pengadaan tenaga karja terhadap kebijakan
pembangunan.
Adapun fungsi pengadaan tenaga karja terutama adalah : Membantu
pimpinan untuk memberi informasi yang lengkap baik saran nasehat-nasehat yang
berkaitan dengan bidang ke tenaga kerjaan.
Hal-hal yang di bahas di dalam ketenaga kerjaan :
● Langkah-langkah perencanaan
● Ramalan dan audit
● Analisis jabatan
●Reguitment (penarikan)
1. Langkah –langkah
perencanaan
● Perencanaan kebutuhan untuk waktu yang akan datang.
● Perencanaan keseimbangan untuk waktu yang akan datang.
● Perencanaan untuk mengrekrut, menyeleksi dan memberhentikan
● Perencanaan untuk pengembangan
2. Langkah dan audit
Peramalan berusaha mengetahui kebutuhan tenaga karja,
organisasi yang menyangkut tenaga kerja dan syarat-syarat perorangan.
Analisa jabatan berhubungan dengan
jabatan dan syarat-syarat mengenai orangnya untuk melakukan jabatan itu sebaik
baiknya.
Analisis pemegang
jabatan (worker analisis) adalah : suatu istilah dengan analisis jabatan.
Analisis pemegang
jabatan
● Menitik beratkan studi jabatan dalam hubungannya dengan
pemegang jabatan.
● Menitik beratkan pada syarat-syarat pegawai dengan
menggunakan ujian badannya, wawancara dan sebagainya.
Analisis pemegang jabatan merupakan suatu teknik yang di
gunakan sebagai dasar penempatan. Laporan analisis jabatan adalah suatu
iktisitar informasi yang di peroleh dalam proses analisis jabatan. Pada umumnya
laporan analisis jabatan itu mencatat jawaban atas pertanyaan-paertanyaan yang
tercantum dalam daftar pertanyaan jabatan. Analisis jabatan menghasilkan
gambaran jabatan (Job Discription) dan persyratan jabatan (Job Spesification).
Gambaran jabatan : Suatu informasi yang abstrak yang di peroleh
dari laporan analisis jabatan.
Job unit discription
menggambarkan
● Apa yang di lakukan
● Tanggung jawab
● Kecakapan atau pelatihan dan pendidikan yang di perlukan kondisi
di bawah mana jabatan itu di lakukan
● Jenis atau kualitas orang yang di perlukn untuk jabatan
tersebut.
Spesifikasi jabatan atau Job Spesificatiaon atau di sebutkan
dengan persyaratan atau Job Reguitment adalah suatu keterangan tenteng syarat-syarat
minimum yang di perlukan untuk menghasilkan suatu jabatan dengan baik.
Penilaian jabatan atau job evalution adalah: proses persatuan
nilai suatu jabatan di bandingkan dengan jabatan-jabatan lain secara sistematis
dan teratur.
5.2
Mamfaat analisis jabatan
● Sebagai dasar untuk
menentukan jumlah pegawai
● Sebagai dasar untuk mengadakan latihan
● Sebagai dasar melaksanakan promosi
● Sebagai dasar mangadakan mutasi
● Sebagai dasar malaksanakan kompensasi
● Sebagai dasar menetapkan peralatan
5.3
Hambatan-hambatan penarikan pegawai
● Hambatan kebijakan kompensasi
● Kebijakan status
● Kebijaksanaan promosi dandar dalam (dari jenjang ke jenjang)
● Kondisi pasar tanaga kerja
●Kondisi lingkungan eksteren akibat pengangguran tinggi
perekonomian yang lemah dan tenaga terampil yang langkah
● Persyaratan jabatan
● Kondisi lingkungan
● Persyaratan kerja
BAB VI
PENUTUP
6.1
kesimpulan
Dari pemaparan dan pejelasan di atas dapat di simpulkan bahwa
bidang MANAJEMAN PERSONALIA sangat berkaitan dengn seleksi dan penempatan
pekerja untuk melakukan semua kegiatan Personalai dalam sebuah perusahaan,
seperti halnya juga pada COK KONFEKSI KRISNA agar semua proses kegitan produksi
stabil.
Dengan demikian penguasaan materi dalam pelaksanaan PKL dengan
penilitian pada COK KONFEKSI KRISNA tentang Manajeman Pesonalia dapat menjadi
pengetahuan dan pengalaman bagi mahasiswa IPS Ekonomi ......................................... sehingga dapat memotifasi dari para pelaksanaan PKL untuk lebih menembah
wawasan dan menggali ilmu pengetahuan atau informasi yang sedang berkembang
saat ini.
DAFTAR PUSTAKA
OLEH-OLEH
INSPIRASI DARI BALI:
Gusti Ngurah Anom
“RAJA OLEH-OLEH KHAS BALI”
Penulis : Putu Setiawan
Penyunting : Ayu Saraswati, S.Sn
Foto : Dokumentasi
Pribadi
Kartun Sampul : ‘Chucks’ Handono
Desain dan Layout : Diangravs
Penerbit : Krisna Oleh-oleh Khas
Bali
Percetakan : PT. Temprina Media
Grafika
http://www.scribd.com/doc/2523593/MANAJEMAN
-PERSONALIA
http://www.scribd.com/doc57735178/6/Tehnik-Pengumpulan-data
0 Response to "LAPORAN PKL"
Post a Comment