Iklan google

Iklan

LAPORAN PKL


LAPORAN

PROGRAM KULIAH LAPANGAN (PKL)
MANAJEMAN PERSONALIA

COK KONFEKSI KRISNA

KATA PANGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat ALLAH SWT atas segala limpahan rahmat serta hidayahnya, sehingga penyusunan laporan  Program Kuliah Lapangan (PKL) dapat terselesaikan.
Sangat di sadari bahwa tampa adanya bantuan dan bimbingan pihak lain tidaklah mungkin dapat di wujudkan penyusunan dalam pembuatan laporan ini.
Berkenan dengan hal ini maka perlu di ucapkan rasa terimakasih kepada semua pihak yang telah mendukung kami dalam penyusunan laporan ini, baik dukungan secara langsung, spiritual maupun material yang sangat berharga.
Kami Menyadari maskipun Laporan ini dapat terselesaikan tentunya masih jauh dari sempurna, oleh karena itu saran dan kritik yang sifatnya membangun dari pembaca sangat kami harapkan demi kesempurnaan laporan ini.
Semoga Allah SWT senantiasa memerikan petunjuk ke jalan yang benar yaitu jalan-jalan yang di beri rahmat dan ke nikmatan. Amin.....  

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN
1.1   Latar Belakang PKL.........................................................
1.2   Tujuan PKL......................................................................
BAB II SEJARAH PERUSAHAAN
      2.1 Sejarah Perusahaan...........................................................
      2.2 Merintis Oleh-oleh khas Bali Krisna..................................
BAB III BIDANG MANAJEMAN PARSONALIA
      3.1 Pengertian Manajeman Personalia....................................
BAB IV PERMASALAHAN
BAB V PEMBAHASAN
      5.1 Pengertian Manajeman Personalia...................................
      5.2 Mamfaat Analisis Jabatan................................................
      5.3 Hambatan-hambatan Penarikan Pegawai.......................
BAB VI PENUTUP
      6.1 Kesimpulan...................................................................
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN

                                                                                             





























BAB I
PENDAHULUAN

1.1    LATAR BELAKANG PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

Praktek Kerja Lapangan adalah salah suatu bentuk implementasi sacara sistematis dan sinkron antara program pendidikan di sekolah dengan program penguasaan keahlian yag diperoleh melalui kegiatan kerja secara langsung di dunia kerja untuk  mencapai tingkat kehlian tertantu.
Di samping dunia usaha Peraktek Kerja Lapangan (PKL) Dapat memberikan Keuntungan pada pelaksanaan itu sendiri yaitu di ........................................... karena keahlian yang tidak di ajarkan di ..................................... bisa di dapat di dunia usaha, sehingga dengan adanya Praktek Kerja Lapangan (PKL) dapat meningkatkan mutu dan relevensi Mahasiswa yang dapat di arahkan untuk mengembangkan suatu syistem yang mantap antara dunia usaha.
Maksud di laksanakan Praktek Karja Lapangan (PKL) yang di wujudkan dalam kerja di suatu  perusahaan, selain sebagai salah satu syarat tugas akhir  Praktek  Kerja  Lapangan (PKL) , Praktek Karja Lapangan (PKL) juga sebagai kegiatan mahasiswa untuk mencari pengalaman kerja sebelum memasuki dunia kerja yang se sungguhnya, yang ter cermin dalam pendidikan nasional yang berdasarkan pancasila yang bertujuan meningkatkan kacerdasan, kreatifitas, dan keterampilan agar dapat menumbuhkan manusia yang dapat membangun dirinya sendiri serta bertanggung jawab atas pembangunan Bangsa dan negara dalam pencapaian perekonomian meningkat, dan kehidupan yang makmur. Karena pertumbuhan perekonomian yang meningkat, di dukung pula oleh tumbuhnya persaingan di bidang industri dan teknologi yang memaksa kita untuk ikut terjun ke dalam dunia industri, bisnis, dan perdagangan.


1.2   TUJUAN PKL
Adapun tujuan diadakan pelaksanaan Praktek Karja Lapangan  (PKL) antara lain :
      ● Untuk memperkenalkan siswa pada dunia usaha
      ● Menumbuhkan dan meningkatkan sikap profesional yang di perlukan  siswa untuk memasuki dunia usaha.
      ● Meningkatkan daya kreasi dan prokditifitas terhadap siswa sebagai persiapan dalam menghadapi atau memasuki dunia yang sesungguhnya.
      ● Meluaskan wawasan dan pandangan siswa terhadap jenis-jenis pekerjaan pada tempat dimana siswa melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL).




















BAB II
SEJARAH PERUSAHAAN (COK KONFEKSI KRISNA)

2.1 Sejarah perusahaan

      Usaha konfeksi yang di rintis Gusti Ngurah Anom pada tahun 1990 di sebuah gudang  jalan tukad Irawadi berkembang pesat. Istri Gusti Ngurah Anom memberanikan diri untuk membuka usaha Konfeksi sendiri yang di beri nama COK KONFEKSI KRISNA . Ia menyewa sebuah tempat yang berukuran 6x7 meter yang terletak di depan Art Center Denpasar dengan harga sewa Rp 1.250.000 per tahun.
      Gusti Ngurah Anom menjelaskan bahwasanya “awal membuka COK KONFEKSI KRISNA  belum mendapat  ijin dari bapak Sidharta. Bahkan sempat di marahi karna belum dipercaya bisa usaha sendiri. Meski sudah mempunyai usaha Konfeksi sendiri, masih di minta untuk membantu usaha Konfeksi Pak Sudharta hingga tahun 1994. Sedangkan usaha COK KONFEKSI KRISNA  ini merupakan usaha patungan antara Gusti Ngurah Anom dan pak Sidharta.
      Pada tahun 1994  Gusti Ngurah Anom mengontrak tanah seluas 1 are di jalan Pakis Aji Denpasar. Di atas tanah ini ia mendirikan bagunan untuk tempat menjahit sekeligus tempat tinggal bersama keluraganya.
      “ Waktu itu Gusti Ngurah Anom sudah betul-betul ingin mandiri, namun keinginan itu selalu di tolak Pak Sidharta dan istrinya. Alasannya karna sudah di andalkan untuk membantu menggerakkan roda usaha mereka, Konfeksi Sidharta.”
      Setelah menjalin kerjasama dengan Pak Sidharta selama 4 (empat) tahun (dari tahun 1990-1994), akhirnya pada tahun
1994 Pak Sidharta setuju Gusti Ngurah Anom berdiri sendiri, dengan syarat semua aset usaha COK KONFEKSI KRISNA senilai 60 juta di bagi dua. Syarat itupun di sutujui. Bagian Pak Sidharta senilai Rp 30 juta di pinjam sebagai tambahan modal usaha dan baru di lunasi pada tahun 2000.
      Perlu perjuangan dan kerja keras untuk membesarkan usaha Konfeksi yang baru di rintis Gusti Ngurah Anom. Butuh waktu 6 tahun disertai usaha yang ekstra keras untuk membangun COK KONFEKSI KRISNA untuk menjadi sebuah usaha yang sehat dan menguntungkan.
      Tahun 2000 akhirnya Gusti Ngurah Anom bisa membeli rumah seluas 5 are senilai 350 juta yang terletak di jalan SMA 3 Denpasar. Dana untuk membeli rumah ini dari hasil pinjam di Bank Dagang Bali dan pinjam dari Pak Sidharta.
      Utuk mengembangkan bisnis, tahun 2001 Gusti Ngurah Anom berhasil membeli lahan seluas 6,5 are senilai Rp 1,2 milyar di jalan Nusa Indah. Lahan ini di gunakan sebagai Toko sekeligus sebagai tempat tinggal bersama  kelurga. Seiring perjalanan waktu, usaha COK KONFEKSI KRISNA yang di rintis Gusti Ngurah Anom semakin berkembang pesat menjadi usaha Konfeksi terkenal di Bali.

2.2 Merintis oleh-oleh khas Bali “ KRISNA”
      Usaha COK kONFEKSI KRISNA yang dirintis Gusti Ngurah Anom sejak tahun 1990 bisa di katakan sudah sukses. Namun ia tidak puas sampai disana.
Bardasarkan pangalaman mangelola usah Konfeksi sejak masih di Konfeksi Sidharta hingga COK KONFEKSI KRISNA, jadi paham bahwa level penjualan produk Konfeksi segitu-segitu saja. Kemudian bepikir untuk melakukan pengembangan jenis usaha Gusti Ngurah Anom.
      Pada tahun 2007 Gusti Ngurah Anom dan istri ingin mengembangkan usaha salain konfeksi. Waktu itu ia dan istri berkeinginan membuka usaha butik. Sebelum mewujudkan usaha butik, Gusti Ngurah Anom mengkursuskan istrinya ke sekolah desain dan mode Susan Budi Arjo.3(tiga) bulan kursus disana istrinya sudah menjadi murid terbaik. Ini karna istrinya Ketut Mastrining sudah memiliki latar belakang menjahit. Namun maskipun demikian keinginan untuk mendirikan usaha butik di batalakan dengan beberapa pertimbangan tertentu.
      Batal mendirikan usaha butik  Gusti Ngurah  Anom terus memotar otak. Gusti Ngurah Anom dan istrinya kemudian berkeliling di sekitar Denpasar dan Gianyar untuk mencari ide bisnis baru. Gusti Ngurah Anom melakukan survey ke pasar Sukawati Gianyar. “ setelah melakukan survey salama 1 bulan lebih akhirnya mengetahui jenis oleh-oleh yang paling laku adalah baju kaos, waktu itu saya berpikir, kenapa tidak saya saja yang membuka usaha oleh-oleh khas Bali. Saya yakin bisa bersaing apa lagi saya punya usaha Konfeksi yang juga memproduksi kaos oblong” ujar Gusti Ngurah Anom.
      Setelah melakukan berbagai persiapan, pada taggal 16 mei 2007 pusat oleh-oleh krisna I yang berlokasi di jalan Nusa Indah Denpasar diresmikan. Pusat oleh-oleh ini di dirikan di atas lahan seluas 20 are. Lahan ini di kontrakkan Gusti Ngurah Anom salama 15 tahun sebesar 1 milyar.
      Di hari pertama respon konsumen terhadap oleh-oleh khas Bali Krisna cukup bagus. Omzet penjualan oleh-oleh di hari petama mencapai 4 juta. Setelah membuka oleh-leh pertama ini Gusti Ngurah Anom mulai berfikir cara mempromosikan usahanya secara efektif dan efisien.
      Gusti Ngurah Anom mulai mempromosikan di Pelabuhan Gilimanuk melalui mengedarkan brosur-brosur kepada setiap wisatawan yang baru datang ke Bali dengan menggunakan bus pariwisata.
      Pada tanggal 16 Mei 2008, pusat oleh-oleh krisna II di buka yang ber lokasikan di jalan Nusa Kambangan Denpasar, berdiri di atas lahan seluas 35 are sama dengan pusat oleh-oleh pertama di Nusa Indah, kunjungan pun selalu ramai di kunjungi konsumen.
      Pada tanggal 16 Mei 2009, pusat oleh-oleh Krisna III di resmikan, berlokasi di Sunset Road Kuta. Pusat oleh-oleh terbesar di Bali ini di dirikan di atas lahan seluas 5.000 meter persegi. Dalam watu 1 tahun pusat oleh-oleh Krisna III di Sunset Road Kuta ini berkembang pesat sehingga menempati lahan seluas 1,4 hektar. Pada November 2010, Pusat oleh-oleh Krisna III di Sunset Road ini di resmikan Gubernur Bali MADE MANGKU PASTIKA sebagai pusat oleh-oleh terbesar di Bali.
      Pusat oleh-oleh Krisna mulai I-III buka mulai Pukul 08 pagi sampai pukul 10 malam. Di atas jam 10 malam wisatawa mulai kebingungan untuk mencari oleh-oleh. Akhirnya Gusti Ngurah Anom membuka pusat oleh-oleh krisna IV yang buka selama 24 jam pada 1 November 2010. Pusat oleh-oleh seluas 45 are yang berlokasi di Tuban Kuta ini di beri nama Pusat oleh-oleh Rama Krisna. Nama tersebut di ambil dari nama anak ke-4, sementara nama Krisna di ambil dari nama anak ke-3.
      Menurut data yang di peroleh saat ini seluruh usa milik Gusti Ngurah Anom memperkerjakan sekitar 1.000 orang karyawan, mulai karyawan di COK KONFEKSI KRISNA hingga karyawan di beberapa outlet pusat OLEH-OLEH KHAS BALI  KRISNA. Dan pusat oleh-oleh krisna saat ini menjual 8.000 item atau jenis produk. Semua jenis tersebut di ambil dari 425 supplier atau pegrajin dan usaha kecil menengah yang tersebar di seluruh Bali.
● Persahaan COK KONFEKSI KRISNA mempunyai VISI dan MISI
      a. VISI
               ∙ Ikut berperan serta memajukan pariwisata bali 
               ∙ Ikut berperan serta membantu mengurangi pengangguran
      b. MISI
               ∙ Dapat menjadi bagian yang berarti bagi masyarakat Bali                                                  khususnya dan indonesia umumnya
               ∙ Mampu mensejahterakan karyawan





BAB III
BIDANG MANAJEMAN PERSONALIA

3.1 Pengertian Manajeman Personalia
      Manajeman personalia adalah manajeman yang mengkhususkan diridalam bidang personalia atau dalam kepegawaia. Oleh karena itulah manajeman personalia dapat di defenisikan sebagai berikut: Manajeman personalia adalah suatu ilmu dan seni untuk melaksanakan antara lain planning, organizing,dan controling sehingga efektifitas dan efesiensi personalia dapat di tingkatkan semaksimal mungkin dalam pencapaian  tujuan.
      Harus kita ketahui bahwa sukses tidaknya suatu perusahaan/instensi tidak hanya tergantung dari kegiatan dalam bidang Personalia, maskipun demikian peranan Manajeman Personalia cukup besar andilnya sukses tidaknya perusahaan.
a.     Tenaga Kerja
Bagi sebuah perusahaan tenaga kerja merupakan fakto yang memegang peranan yang sangat penting dalam mencapai tujuan perusahaan sehingga perusahaan perlu memperhatikan tenaga karja yang ada.
Jumlah karyawan yang ada di perusahaan COK KONFEKSI KRISNA yaitu ± 70 karyawan, Sedangkan di OLEH-OLEH KHAS BALI RISNA ± 930 karyawan, dan jumlah keseluruhan usaha milik Gusti Ngurah Anom ± 1000 karyawan, mulai dari karyawan di COK KONFEKSI KRISNA hingga karyawan di beberapa outlet pusat Oleh-oleh Khas Bali Krisna.
b.    Pengembangan Tenaga kerja
Dalam usaha menambah pengetahuan dan keterampilan bagi para pekerja bagian Personalai mengadakan pendidikan dan latihan tenaga kerja.

Adapun usaha tersebut adalah sebagai berikut:
1)    Membuat petunjuk kerja
2)    Melakukan bimbingan melalui teman sekerja
3)    Mengadakan pengawasan

c.        Kepegawaian
1)    Penerimaan Pegawai
Pegawai yang akan bekerja di perusahaan COK KONFEKSI KRISNA biasanya harus mempunyai ke ahlian khusus. Dasar yang di pertimbangkan dalam penerimaan pegawai antara lain:
a.     Jumlah pegawai yang di butuhkan
b.     Jenis kelamin yang di sesuaikan dengan kebutuhan
c.      Mempunyai pengalaman kerja yang di miliki
Untuk menyeleksi karyawan  di COK KONFEKSI KRISNA tidak melihat    
Dari ijazah melainkan dari suatu pengalaman yang di miliki.
2)    Pemberhentian Pegawai
a.     Atas permintaan sendiri
b.     Meninggal dunia
c.      Melaggar peraturan perusahaan yang sebelumnya telah di peringati ber kali-kali
3)    Kesejahteraan Karyawan
Untuk menunjang dan membantu karyawan agar lebih giat bekerja sehingga dapat di capai produktifitas karja yang baik, maka COK KONFEKSI KRISNA memberikan ke sejahteraan bagi karyawan:
a.     Ada ke bijakan bagi karyawan yang sakit
b.     Libur bekerja setiap hari minggu
c.      Gaji akan di naikkan jika pekerjaan karyawan bagus

BAB IV
PERMASALAHAN

      Pelatihan (training) dimaksudkan untuk menguasai berbagai keterampilan dan teknik pelaksanaan kerja tertentu terinci dan rutin (Handoko, 1995:104). Pelatihan merupakan proses pendidikan jangka pendek bagi karyawan operasional untuk memperoleh keterampilan operasional sistematis. Pendidikan dan Pelatihan akan memberikan bantuan pada masa yang akan datang dengan jalan pengembangan pola pikir dan bertindak, terampil berpengatahuan dan mempunyai sikap serta pengertian yang tepat untuk pelaksanaan pekerjaan.
      Salah satu upaya yang dapat dilakukan untu meningkatkan potensi adalah dengan cara pendidikan dan pelatihan. Kedua istilah tersebut ada terdapat berbagai pendapat, seperti yang di jelaskan oleh Natoat Mojo (1998:21) pendidikan pada umumnya berkaitan dengan mempersiapkan calon tenaga kerja yang di perlukan oleh sebuah Organisasi atau Instansi, sedangkan pelatihan berkaitan dengan peningkatan kemampua atau keterampilan karyawan yang sudah menduduki suatu jabatan. Flippo (1979:53) menyatakan pendidikan di hubungkan dengan peningkatan pengetahuan umum dan pemahaman akan seluruh lingkungan di sekitar kita, sedangkan pelatihan adalah suatu kegiatan untuk meningkatkan ilmu pengetahuan dan keterampilan pegawai dalam pekerjaan yang biasa di lakukan sehari-hari.








BAB V
PEMBAHASAN

5.1 Pengrtian Manajeman  Personalia
      Manajeman personalia adalah manajeman yang mengkhususkan di dalam bidang personalia atau dalam kepegawaian. Oleh karena itulah Manajeman Personalia dapat di definisikan sebagai berikut: Manajeman Personalia adalah suatu ilmu dan seni ntuk melaksanakan antara lain Planning, Organizing dan kontroling sehingga efektifitas dan efesiensi
Personalia Personalia dapat di tingkatkan semaksimal mungkin. Memang harus kita ketahui bahwa sukses tidaknya suatu perusahaan/instansi tidak hanya tergantung dari kegiatan dalam bidang personalia maskipun demikian peranan Manajeman Personalia cukup besar andilnya terhadap sukses tidaknya.
      Manajeman Personalia telah di laksanakan sejak dulu oleh nenek moyang kita, hal ini ternyata dengan adanya bangunan seperti, Piramid di Mesir dan sebagainy. Maskipun demikian karena situasi dan kondisi berubah serta kebutuhan yang mendesak, maka sejak abad ke-20 Manajeman Personalia mulai di kembangkan dan di usahakan untuk di terapkan. Untuk dapat mengembangkan Manajeman Personalia maka kita harus sadar bahwa manusia bukanlah benda mati sebab manusia mempunyai perasaan, mereka dapat gembira dan sakit hati, mereka dapat senang dan susah, mereka bukan hanya memerlukan kebutuhan materi tetapi juga mereka sering mengharapkan penghargaan dan pengakuan.
      Oleh karena demikian banyak faktor yang merupakan aspek dalam kehidupan manusia dalam hubungannya antara satu dengan yang lain, maka untuk mengembangkannya perlu pengetahuan tentang pesikologi, hubungan tentang manusia agama, adat istiadat dan sebagainya. Memang harus kita akui bahwa makin kecil suatu perusahaan, maka makin kecillah peranan Manajeman Personalia. Sebaliknya dengan makin besarnya suatu perusahaan maka makin besarlah peranan Manajeman Personalia disini. Hal ini dapat kita mengerti, sebab makin besar suatu perusahaan maka ke cenderung  makin besarlah jumlah Personalianya. Dan kini berarti makin di butuhkan Admenetrasi yang lebih baik, pengurusan yang lebih baik, kebijakan yang lebih baik dan sebagainya. Ini di sebabkan karena makin besarnya jumlah Personalia, bukan hanya makin besar jumlah yang harus di urus tetapi ke cenderungan makin kompleks persoalan yang harus di hadapi.

Tugas – tugas Manajeman Personalia adalah mencakup:
      ● Menetapkan analisa jabatan
      ● Menarik karyawan
      ● Seleksi
      ● Melatih
      ● Memberikan kompensasi yang adil dan merata
      ● Memotifasi karyawan

Unsur-unsur Manajeman
      ● Manusia
      ● Uang
      ● Mesin
      ● Metode
      ● Material
      ● Market

Menurut Drs. Suwarsono ME : pentingnya pengadaan tenaga karja mengandung implikasi pokok sebagai berikut :
      ● Memerlukan imformasi secara reguler
      ● Menganalisa permintaan dan penawaran tenaga kerja masa dini dan masa yang akan datang serta mencari ke seimbangan yang timbul
      ● Menggunakan hasil analisa untuk menyusun kebijakan di bidang ketenaga kerjaan.
      ● Menyangkut pengembangan dan pemamfaatan tingkat nasional, sektoral, wilayah dan menurut jenis jabatan
      ● Melakukan monotoring terus menerus terhadap kebijakan yang di lakukan.
      ● Mengentegrasikan pengadaan tenaga karja terhadap kebijakan pembangunan.
      Adapun fungsi pengadaan tenaga karja terutama adalah : Membantu pimpinan untuk memberi informasi yang lengkap baik saran nasehat-nasehat yang berkaitan dengan bidang ke tenaga kerjaan.
      Hal-hal yang di bahas di dalam ketenaga kerjaan :
      ● Langkah-langkah perencanaan
      ● Ramalan dan audit
      ● Analisis jabatan
      ●Reguitment (penarikan)
1. Langkah –langkah perencanaan
      ● Perencanaan kebutuhan untuk waktu yang akan datang.
      ● Perencanaan keseimbangan untuk waktu yang akan datang.
      ● Perencanaan untuk mengrekrut, menyeleksi dan memberhentikan
      ● Perencanaan untuk pengembangan
2. Langkah dan audit
      Peramalan berusaha mengetahui kebutuhan tenaga karja, organisasi yang menyangkut tenaga kerja dan syarat-syarat perorangan. Analisa  jabatan berhubungan dengan jabatan dan syarat-syarat mengenai orangnya untuk melakukan jabatan itu sebaik baiknya.
Analisis pemegang jabatan (worker analisis) adalah : suatu istilah dengan analisis jabatan.

Analisis pemegang jabatan
      ● Menitik beratkan studi jabatan dalam hubungannya dengan pemegang jabatan.
      ● Menitik beratkan pada syarat-syarat pegawai dengan menggunakan ujian badannya, wawancara dan sebagainya.

      Analisis pemegang jabatan merupakan suatu teknik yang di gunakan sebagai dasar penempatan. Laporan analisis jabatan adalah suatu iktisitar informasi yang di peroleh dalam proses analisis jabatan. Pada umumnya laporan analisis jabatan itu mencatat jawaban atas pertanyaan-paertanyaan yang tercantum dalam daftar pertanyaan jabatan. Analisis jabatan menghasilkan gambaran jabatan (Job Discription) dan persyratan jabatan (Job Spesification).
      Gambaran jabatan : Suatu informasi yang abstrak yang di peroleh dari laporan analisis jabatan.

Job unit discription menggambarkan
      ● Apa yang di lakukan
      ● Tanggung jawab
      ● Kecakapan atau pelatihan dan pendidikan yang di perlukan kondisi di bawah mana jabatan itu di lakukan
      ● Jenis atau kualitas orang yang di perlukn untuk jabatan tersebut.
     
      Spesifikasi jabatan atau Job Spesificatiaon atau di sebutkan dengan persyaratan atau Job Reguitment adalah suatu keterangan tenteng syarat-syarat minimum yang di perlukan untuk menghasilkan suatu jabatan dengan baik.
      Penilaian jabatan atau job evalution adalah: proses persatuan nilai suatu jabatan di bandingkan dengan jabatan-jabatan lain secara sistematis dan teratur.
5.2 Mamfaat analisis jabatan
      ● Sebagai dasar untuk menentukan jumlah pegawai
      ● Sebagai dasar untuk mengadakan latihan
      ● Sebagai dasar melaksanakan promosi
      ● Sebagai dasar mangadakan mutasi
      ● Sebagai dasar malaksanakan kompensasi
      ● Sebagai dasar menetapkan peralatan
5.3 Hambatan-hambatan penarikan pegawai
      ● Hambatan kebijakan kompensasi
      ● Kebijakan status
      ● Kebijaksanaan promosi dandar dalam (dari jenjang ke jenjang)
      ● Kondisi pasar tanaga kerja
      ●Kondisi lingkungan eksteren akibat pengangguran tinggi perekonomian yang lemah dan tenaga terampil yang langkah
      ● Persyaratan jabatan
      ● Kondisi lingkungan
      ● Persyaratan kerja

















BAB VI
PENUTUP

6.1 kesimpulan
      Dari pemaparan dan pejelasan di atas dapat di simpulkan bahwa bidang MANAJEMAN PERSONALIA sangat berkaitan dengn seleksi dan penempatan pekerja untuk melakukan semua kegiatan Personalai dalam sebuah perusahaan, seperti halnya juga pada COK KONFEKSI KRISNA agar semua proses kegitan produksi stabil.
      Dengan demikian penguasaan materi dalam pelaksanaan PKL dengan penilitian pada COK KONFEKSI KRISNA tentang Manajeman Pesonalia dapat menjadi pengetahuan dan pengalaman bagi mahasiswa IPS Ekonomi ......................................... sehingga dapat memotifasi dari para pelaksanaan PKL untuk lebih menembah wawasan dan menggali ilmu pengetahuan atau informasi yang sedang berkembang saat ini.














DAFTAR PUSTAKA

OLEH-OLEH INSPIRASI DARI BALI:
Gusti Ngurah Anom
“RAJA OLEH-OLEH KHAS BALI”
Penulis                          : Putu Setiawan
Penyunting                   : Ayu Saraswati, S.Sn
Foto                              : Dokumentasi Pribadi
Kartun Sampul             : ‘Chucks’ Handono
Desain dan Layout       : Diangravs
Penerbit                        : Krisna Oleh-oleh Khas Bali
Percetakan                    : PT. Temprina Media Grafika

http://www.scribd.com/doc/2523593/MANAJEMAN -PERSONALIA
http://www.scribd.com/doc57735178/6/Tehnik-Pengumpulan-data



Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "LAPORAN PKL"

Post a Comment