MAKALAH EKONOMI MAKRO
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR
DAFTAR
ISI
BAB
I KONSEP –
KONSEP DASAR MAKRO EKONOMI
1. Masalah –masalah Dasar
Organisasi Ekonomi
2. Pengertian Makro Ekonomi
3. Konsep dan Tujuan Makro
Ekonomi
4. Konsep Permintaan dan
Penawaran Agregat
BAB
II PENGUKURAN OUTPUT DAN PENDAPATAN NASIONAL
1. Konsep Pendapatan
Nasional
2. Pendekatan – Pendekatan
dalam Melihat GNP
BAB
IV KONSUMSI DAN INVESTASI
1. Konsumsi dan Tabungan
2. Fungsi Konsumsi
3. Fungsi Tabungan
4. Fungsi Investasi
BAB
V DASAR – DASAR PENAWARAN DAN PERMINTAAN AGREGAT
1. Dasar Analisis Permintaan
Agregat
2. Dibalik Kurva Permintaan
Agregat
3. Dasar Analisis Permintaan
Agregat
1. Faktor – faktor Penentu
penawaran Agregat
BAB VI MODEL PENGGANDAAN
1. Model Penggandaan Dasar
2. Kebijakan Fiskal Dalam
Model Penggandaan
3. Penetapan Output Dalam
Perekonomian Terbuka
BAB VII PENUTUP
1. Kesimpulan
2. Saran – saran
Daftar Pustaka
BAB I
KONSEP-KONSEP DASAR MAKRO
EKONOMI
1. Masalah – Masalah
Dasar Organisasi Makro Ekonomi
Banyak
alasan yang membuat teori makroekonomi menjadi subyek penting karena ada
beberapa permasalahan :
a. Makroekonomi
merupakan pusat keberhasilan/kegagalan suatu bangsa.
b. Makro
ekonomi menjadi topik utama karena suatu negara bisa menanggung akibat besar
pada prestasi ekonominyayang dihasilkan dari berbagai kebijakan ekonominya.
2. Pengertian Makro
Ekonomi
Makro
ekonomi adalah suatu studi yang mempelajari perekonomian sebagai suatu kesatuan
atau suatu studi tentang prilaku perekonomian secara keseluruhan. Dalam makro
ekonomi juga merinci tentang analisis mengenai pengeluaran agregat kepada 4
komponen yaitu :
1. Pengeluaran
rumah tangga ( komsumsi rumah tangga )
2. Pengeluaran
pemerintah
3. Pengeluaran
perusahaan ( investasi )
4. Ekspor
dan impor
Peran Pemerintah dalam
makro Ekonomi
Ada
tiga kebijakan pemerintah untuk mempengaruhi makroekonomi :
1. Kebijakan
fiskal
2. Kebijakan
Moneter
3. Pertumbuhan
Ekonomi atau kebijakan sisi penawaran
a). Kebijakan
Fiskal
Yaitu kebijakan ekonomi yang digunakan
pemerintah untuk mengolah/mengarahkan perekonomian ke kondisi yang lebih baik
atau diinginkan dengan cara mengubah-ubah penerimaan dan pengeluaran
penerintah.
b). Pajak
Pajak adalah iuran wajib kepada pemerintah
yang bersifat wajib, memaksa dan legal sehingga pemerintah mempunyai kekuatah
hukum atau menindak wajib pajak yang penting memenuhi kewajiban.
c). Klasifikasi
pajak
1. Pajak
Objektif
2. Pajak
Subjektif
3. Pajak
langsung
4. Pajak
tidak langsung
d). Politik
Anggaran
Politik
anggaran dibagi tiga :
1. Anggaran
Defisit adalah anggaran yang direncanakan untuk defisit
2. Anggaran
Surplus adalah anggaran pemerintah lebih besar dari pengeluaran
3. Anggaran
berimbang adalah anggaran yang apabila pengeluaran sama dengan penerimaan
e). Kebijakan
Moneter
Kebijakan
Moneter adalah upaya mengendalikan atau mengarahkan perekonomian makro ke
kondisi yang diinginkan dengan mengatur jumlah uang yang beredar.
Ada
4 istruman kebijakan Moneter
1. Operasi
pasar terbuka
2. Politik
Diskonto
3. Rasio
cadangan Wajib
4. Imbauan
Moral
f). Tiga
Keprihatian utama makro Ekonomi
1). Inflasi
2). Pertumbuhan Output
3). Pengangguran
3. Konsep dan Tujuan
Makro Ekonomi
Tujuan dari Makroekonomi adalah :
1. Output
tinggi lalu pertumbuhan cepat
2. Kesempatan
kerja yang tinggi pengangguran terpaksa yang rendah
3. Stabilitas
harga dalam pasar bebas
4. Perdagangan
luar Negeri
a). Instrumen-instrumen
Kebijakan
1). Kebijakan
Moneter
2). Kebijakan
fiskal
3). Kebijakan
Ekonomi Internasional
4). Kebijakan
Pendapatan
b). Sasaran
Kebijakan Ekonomi Makro
Sasaran
makro ekonomi yang sering diperjuangkan adalah pemeliharaan kondisi Full
Employment atas tenaga kerja dan sumber – sumber daya lainnya. Masyarakat
selalu menuntut tingkat pengangguran yang rendah dan output yang setinggi
mungkin.
4. Konsep Pemerintah dan
Penawaran Agregat
a). Penawaran
agregat
Adalah jumlah total barang dan
jasa yang hendak di produksi dan dijual oleh kalangan usaha atau suatu negara
selama periode tertentu. Penawaran agregat tergantung pada tingkat harga,
kapasitas produksi perekonomian yang bersangkutan dan tingkat biaya.
b). Permintaan
Agregat
Merupakan jumlah seluruh sektor berbeda
yang ada dalam perekonomian yang bersedia berbelanja selama periode tertentu.
c). Kurva Penawaran
dan Permintaan Agregat
Kurva
penawaran dan permintaan agregat digunakan untuk membantu analisis keseimbangan
makroekonomi. Dengan menggunakan penawaran dan permintaan agregat, kita bisa
mengetahui bagaimana ekspentasi moneter meningkatnya output dan harga-harga.
d). Keseimbangan Makro
ekonomi
Keseimbangan
makro ekonomi adalah suatu kombinasi seluruh harga dan kuantitas dimana pihak
penjuan dan pembeli sama – sama tidak bersedia mengubah tingkat penjualan,
pembelian maupun harganya.
BAB II
PENGUKURAN OUTPUT DAN
PENDAPATAN NASIONAL
1. Konsep Pendapatan
Nasional
Pendapatan
Nasional Bruto atau GNP merupakan ukuran yang paling komperhensip dari total
output barang dan jasa suatu negara.
Produk
Domestik Bruto atau GDP adalah seluruh barang – barang dan jasa – jasa yang
dihasilkan oleh suatu negara dalam jangka waktu tertentu biasanya 1 tahun
termasuk didalamnya ialah barang – barang dan jasa – jasa yang dihasilkan oleh
orang dan perusahaan asing.
Produk
Nasional Neto ialah nilai pasar semua barang – barang dan jasa – jasa yang
dihasilkan dalam jangka waktu satu tahun (GNP) dikurangi penyusutan –
penyusutan untuk penggunaan barang modal. Jadi NNP = GNP – penyusutan
(deprecitation).
Pendapatan
Perseorangan atau Personal Income (PI), ialah semua jenis pendapatan baik yang
diperolah karena berfungsi sebagai faktor produksi maupun tanpa memberikan
suatu kegiatan apapun yang diterima oleh penduduk suatu negara.
Pendapatan
Disposibel atau Pendapatan Bersih adalah total pendapatan perseorangan yang
siap dibelanjakan DI = PI – Pajak Langsung.
2. Pendekatan –
Pendekatan dalam melihat GNP
Ada
dua pendekatan dalam melihat GNP yaitu :
1. Pendekatan
Arus Barang
Setiap
tahun masyarakat mengkonsumsi barang akhir dan barang jasa akhir. Disini hanya
dimasukan barang – barang yang terutama dibeli dan digunakan
konsumen. Kita menggunakan penghasilan kita untuk membeli barang – barang
konsumsi.
2. Pendekatan Arus
Penghasilan Atau Biaya
Produk
nasional bruto dirumuskan sebagai jumlah seluruh penghasilan faktor produksi
(berupa gaji, upah, bunga, sewa dan laba) yang merupakan biaya untuk
menghasilkan barang dan jasa akhir dalam masyarakat.
a. Perhitungan Usaha GNP
Perhitungan
pendapatan produk nasional bruto dapat diperoleh dari laporan keuangan (
rugi/laba) perusahaan
b. Masalah Perhitungan
Ganda
Adalah
seluruh nilai barang dan jasa akhir. Produk akhir adalah produk yang diproduksi
dan dijual untuk konsumsi atau investasi. Dengan pengertian itu maka nilai
barang antara atau barang-barang yang digunakan untuk menghasilkan barang lain
atau barang-barang yang harus mengalami proses produksi lebih lanjut sebelum
dimanfaatkan secara langsung oleh konsuman tidak boleh dihitung.
c. GNP Riil vs GNP
Nominal : “Deflasi”
GNP
Nomonal adalah hasil perhitungan GNP berdasarkan harga pasar aktual atau pada
tingkat harga yang berlaku. GNP Riil adalah GNP pada tingkat harga konstan atau
merupakan hasil bagi antara GNP Nominal dengan indeks harga atau deflator GNP
(GNP Riil = GNP Nominal deflator GNP).
Jadi
GNP Nominal menunjukan total nilai dari barang – barang dan jasa yang
dihasilkan dalam satu tahun tertentu, diukur menurut harga yang berlaku setiap
tahunnya. GNP Riil memperbaiki konsep GNP Nominal dengan mengukur nilai output
menurut harga konstan untuk satu tahun dasar, sehingga membentuk nilai output
berdasarkan harga konstan karena GNP deflator sama dengan harga GNP maka
Q
= GNP Riil = GNP Nominal = PQ
Deflator
GNP
BAB III
INVESTASI DAN PEMBENTUKAN
MODAL
1. Investasi
Investasi
adalah penambahan stok modal di suatu negara seperti bangunan, peralatan
produksi dan barang – barang inventaris dalam waktu satu tahun. Investasi
merupakan pengorbanan konsumsi saat ini untuk memperbesar konsumsi di masa
mendatang. Termasuk tindakan kita untuk tidak membelanjakan uang yang ada. Akan
tetapi menurut para pakar ekonomi investasi merupakan produksi barang-barang
modal tahan lama.
2. Determinasi
DNP dengan faktor Pemerintah
Pemerintah
pusat maupun pemerintah daerah merupakan konsumen terbesar, oleh karena intu
dalam menghitung GNP harus mengikut sertakan nilai produk yang dikonsumsi atau
diinvestasikan oleh seluruh bangsa secara kolektif. Dengan demikian kita harus
memasukan barang-barang pribadi dan barang-barang yang berupa fasilitas umun.
Pengeluaran
pembayaran transfer hanya memasukan pembelanjaan pemerintah terhadap barang dan
jasa dan tidak memasukan pengeluaran terhadap pembayaran trasnfer.
Pembayaran
transfer pemerintah adalah pembayaran pemerintak kepada individu-individu yang
tidak dipakai untuk menghasilkan barang dan jasa sebagai penghasilannya.
Pengeluaran pemerintah berupa bantuan tunjangan kepada para pengenggur, uang
pensiun, bantuan bagi anak yatim piatu atau orang cacat termasuk pembayaran
transfer.
3. Kaitan Investasi
Dengan Tabungan
Salah
satu kaitan penting dalam perhitungan pendapatan nasional adalah kaitan antara
tabungan dan investasi. Untuk mengukur investasi dapat dilakukan dengan
pendekatan arus barang dan pendekatan arus penghasilan/biaya.
BAB IV
KONSUMSI DAN INVESTASI
1. Konsumsi dan Tabungan
Konsumsi
adalah komponen tunggal terbesar dari GNP mencangkup 66% dari pengeluaran
total. Komponen utama dari konsumsi adalah perumahan, kendaraan bermotor,
makanan dan pelayanan kesehatan.
Ada
tiga komponen utama konsumsi :
1. Barang-barang
tahan lama seperti mobil.
2. Barang-barang
tidak tahan lama seperti makanan
3. Jasa-jasa
seperti seperti pendidikan tinggi.
Tabungan, merupakan bagian pendapatan yang
tidak dikonsumsi. Jadi tabungan adalah pendapatan dikurangi konsumsi.
2. Fungsi Konsumsi
Fungsi
konsumsi menunjukan hubungan hubungan antara tingkat pengeluaran konsumsi
dengan tingkat pendapatan disposibel perorangan.
Titik
impas ( break even point ) terjadi bilamana tingkat pengeluaran tepat sama
dengan pendapatan disposibel.
Faktor-faktor
yang menentukan konsumsi adalah :
a. Pendapatan
disposibel
b. Pendapatan
permanen adalah tingkat pendapatan yang akan diterima rumah tangga
c. Kekayaan
atau faktor lain, kekayaan membuktikan bahwa kekayaan yang lebih tinggi
mengakibatkan konsumsi lebih tinggi.
3. Fungsi Tabungan
Fungsi
tabungan menunjukan hubungan antara tingkat tabungan dengan tingkat pendapatan.
a. MPC
( marginal propensity to consume )
Adalah tambahan jumlah pengeluaran konsumsi
oleh masyarakat sejalan dengan peningkatan pendapatan, atau tambahan konsumsi
akibat naiknya pendapatan.
MPC = ^C
^
Yd
b. MPS
( marginal propensity to save )
Adalah tambahan pendapatan yang digunakan
untuk tambahan tabungan atau tambahan menabung sebagai akibat dari tambahan
pendapatan.
MPS
= ^S
^Yd
c. APC
( Average propensity to consume )
Atau kecenderungan mengkonsumsi rata-rata
pada tingkat pendapatan nasional tertentu artinya perbandingan antara besarnya
suatu konsumsi pada suatu tingakat pendapatan nasional dengan besarnya tingkat
pendapatan nasional itu sendiri.
APC = Cn
Yn
d. PTC
( Propensity to consume )
Adalah kecenderungan untuk mengkonsumsi
atau kecenderungan individu-individu untuk mengeluarkan sebagian dari
pendapatan mereka untuk tujuan konsumsi.
PTC = C
Y
e. APS
( average propensity to save )
Atau kecenderungan menabunga rata-rata.
Pada waktu rumah tangga mengambil tabungan, maka nilai APS negatif. Sebaliknya
pada waktu pendapatan disposibelnya tidak dibelanjakan, maka APS positif.
Selain itu kenaikan pendapatan disposibel akan menaikan konsumsi rumah tangga.
Tetapi jika kenaikan konsumsi lebih kecil dari pendapatan disposible, maka
kelebihan disposibel itu akan ditabung.
APS = S
Yd
f. PTS
( propensity to save )
Adalah kecenderungan individu untuk
mengeluarkan sebagian pendapatannya untuk tabungan.
PTS = S
Y
4. Fungsi
Investasi
a. Fungsi
Investasi
Adalah hubungan antara investasi dengan
faktor yang mempengaruhinya. Ada dua peran investasi dalam makroekonomi :
1. Investasi
merupakan komponen pengeluaran yang cukup besar dan tidak mudah habis, maka
perubahan besar dalam investasi akan sangat mempengaruhi pernintaan.
2. Investasi
mendorong terjadinya akumulasi modal, penambahan stok bangunan gedung dan
peralatan lainnya, akan meningkatkan output potensial suatu bangsa dan
merangsang pertumbuhan ekonomi untuk jangka panjang.
b. Komponan
investasi :
1. Konstruksi
baru
2. Peralatan
tahan lama
3. Perubahan
persediaan
c. Faktor
penentu Investasi
1. Hasil
penjualan
2. Biaya
3. Ekspektasi
d. Kurva
permintaan Investasi
Adalah hubungan antara tingkat suku bunga
dengan investasi. Untuk mempertimbangkan investasi, perusahaan membandingkan
pendapatan tahunan investasi dengan biaya modal tahunan. Selisih antara biaya
modal tahunan dengan pendapatan tahunan disebut laba, bila nlaba positif
investasi menguntungkan. Sebaliknya bila laba negatif, investasi rugi.
e. Pergeseran
kurva permintaan investasi
Investasi dipengaruhi oleh unsur-unsur lain
seperti :
1. GNP
2. Pajak
3. Ekspektasi
dan perkiraan masa depan
f. MEC
( marginal effisiency of capital )
Adalah efisiensi marjinal modal yaitu bila
hasi produksi yang diharapkan memberikan pendapatan yang lebih besar daripada
harga untuk pembelian barang-barang modal dengan kata lain bila investasi itu
menciptakan rate of return over cost atau perbandingan antara rate of return
dengan biaya investasi.
g. Kurva
MEC Agregatif
Adalah kurva yang menunjukan jumlah stok
kapital nasional yang diinginkan masyarakat pada tingkat suku bunga. Ini
berarti masyarakat menghendaki adanya pembentukan modal besar Ko.Ki
h. MEI
( marginal effisiency of investmet )
Adalah tambahan investasi marginal. Kerva
permintaan investasi agregatif mempunya bentuk yang mirip dengan kurva MEC
yaitu keduanya berbentuk ke kanan menurun tetapi kedua kurva tersebut berbeda.
Kalau investasi merupakan pengertian flow atau aliran, tetapi kapital merupakan
stok sekalipun tidak dapat dijumlahkan antara kurva MEC dan MEI tetapi kedua
kurva tersebut berhubungan.
i. Jenis
– Jenis Investasi
1. Investasi
bruto dan investasi neto
Investasi bruto adalah tambahan barang –
barang modal sebelum dikurangi penyusutan sedangkan investasi neto adalah
investasi bruto dikurangi penyusutan.
2. Investasi
Terpengaruh
Adalah investasi yang dilakukan sebagai
akibat dari naiknya pendapatan nasional, artinya apabila pendapatan nasional
meningkat akan memperbesar pendapatan masyarakat. Dengan kata lain apabila
pendapatan nasional meningkat, maka investasi akan barng-barang modal akan
meningkat.
BAB V
DASAR – DASAR PENAWARAN
DAN PERMINTAAN AGREGAT
1. Dasar Analisis
Permintaan Agregat
Permintaan
agregat adalah kuantitas output total atau agregat yang ingin dibeli pada
tingkat harga tertentu, dimana hal ini konstan AD merupakan pengeluaran
pengeluaran yang diinginkan oleh seluruh sektor produksi konsumsi, investasi
domestik swasta, pengeluaran pemerintah untuk barang dan jasa ekspor neto.
Empat
komponen AD :
a. Konsumsi
Ditentukan oleh pendapatan disposibel yaitu
pendapatan perseorangan dikurangi pajak, selain itu dipengaruhi oleh
kecenderungan pendapatan jangka panjang.
b. Investasi
Meliputi pembelian bangunan, peralatan dan
akumulasi persediaan. Faktor penentu investasi adalah tingkat output, harga
modal dan harapan dimasa depan. Faktor utama yang mempengaruhi investasi adalah
kebijakan moneter.
c. Pengeluaran
Pemerintah
Untuk barang dan jasa seperti pembelian
tank, peralatan pembuatan jalan, jasa hakim maupun PNS lainnya secara agregat
ditentukan langsung oleh pemerintah.
d. Ekspor
Neto
Adalah nolai ekspor dikurangi nilai impor.
Impor ditentukan oleh nilai domestik dan rasio antara harga domestik dan harga
luar negeri serta nilai tukar dolar. Ekpor ditentukan oleh pendapatan dan
output luar negeri, harga relatif serta kurs nilai tukar. Ekspor neto
ditentukan oleh pendapatan domestik dan luar negeri, harga relaatif dan kurs
nilai tukar.
2. Pergeseran Permintaan
Agregat
Pada
umumnya total pengeluaran cenderung turun karena tingkat harga naik dimana hal
lain konstan. Tetapi bila hal lain cenderung berubah akan menghasilkan
perubahan permintaan agregat.
3. Dasar Analisis
Penawaran Agregat
Penawaran
agregat merupakan pusat sentral perekonomian jangka panjang dan jangka pendek.
Dalam
jangka pendek interaksi antara penawaran agregat dan permintaan agregat
menentukan output, pengangguran dan pemanfaatan kapasitas seperti dorongan
terhadap inflasi.
Dalam
jangka panjang satu dekade atau lebih, penawaran agregat merupakan faktor utama
dibelakang pertumbuhan ekonomi.
Penawaran
agregat berhubungan dengan total output nasional yang diinginkan produksi dan
dijual oleh dunia usaha pada satu tahun tertentu untuk setiap harga dimana hal
lain dianggap konstan.
BAB VI
MODEL PENGGANDAAN
(MULTIPLIER)
1. Model Penggandaan
Dasar
Model
penggandaan menjelaskan bagaimana goncangan-goncangan terhadap investasi,
perdagangan luar negeri dan pajak pemerintah dan kebijakan-kebijakan
pengeluaran dapat mempengaruhi output dan pengamgguran.
Lebih
dari itu penggandaan menjelaskan bagaimana permintaan agregat bekerja dengan
menunjukan bagaimana sebenarnya interaksi antara konsumsi, investasi dan
variabel lainnya menentukan permintaan agregat.
a. Penentuan
Output dengan tabungan Investasi
Skedul konsumsi dan tabungan didasarkan
pada anggaran keluarga yang berbeda kekayaan mereka seterusnya.
b. Jumlah
yang Direncanakan Vs Aktual
Hal ini menunjukan adanya perbedaan antara
jumlah konsumsi dan investasi yang diinginkan pada fungsi konsumsi atau skedul
permintaan investasi tertentu.
Perbedaaan itu menekankan bahwa GNP berbeda
dalam ekulibium hanya pada saat perusahaan dan konsumsi berbeda dalam skedul
pengeluaran dan investasi yang diinginkan mereka. Tetapi investasi
kadang-kadang berbeda dari investasi yang direncanakan, apabila penjualan
aktual tidak sama dengan penjualan yang direncanakan maka konsekwensinya
perusahaan akan menghadapi pengurangan persediaan yang tidak diinginkan. Hanya
pada saat output seperti pengeluaran yang direncanakan pada C+1 sama dengan
output yang direncanakan, pendapatan atau pengeluaran.
c. Analisi
Atritmetika
Contoh aritmetika dapat menolong kita untuk
menunjukan mengapa tingkat output ekulibium terjadi pada saat pengeluaran yang
direncanakan sama dengan output yang direncanakan.
d. Penggandaan
( Multiplier )
Adalah bagian pengali perubahan investasi
untuk menentukan perubahan output. Analisis penggandaan hanya
dapat diterapkan pada situasi dimana output lebih kecil dari nilai potensialnya
yaitu dimana terdapat sumberdaya mengenggur. Pada saat terdapat sumberdaya
menganggur, peningkatan permintaan agregat akan meningkatkan outptut.
Sebaliknya apabila perekonomian berproduksi pada tingkat potensial maksimum
tidak ada peluang untuk meningkatkan output pada saat permintaan agregat
meningkat.
Jadi
modal penggandaan tidak dapat diterapkan pada masa kerja penuh karena
pabrik-pabrik bekerja pada kapasitas penuh dan seluruh pekerja dipakai.
Kenyataan ini menekankan bahwa model penggandaan hanya dapat diterapkan pada
perekonomian dengan sumberdaya menganggur.
2. Kebijakan Fiskal dalam
Model Penggandaan
Salah
satu instrumen yang dipakai pemerintah untuk melinakan siklus usaha adalah
kebijakan fiskal yang mencangkup pengeluaran pemerintah untuk barang dan jasa,
pajak serta transfer. Model penggandaan paling sederhana dapat menunjukan
bagaimana terdapat sumberdaya yang menganggur, perubahan pada G dan T dapat
mempengaruhi tingkat output nasional.
a. Dampak
Pajak Terhadap Permintaan Agregat
Keniakan pajak berarti menurunkan
pendapatan disposibel, dengan penurunan pendapatan disposibel berarti kita
harus mengurangi pengeluaran untuk konsumsi. Jika pengeluaran investasi dan
pemerintah tetap pada jumlah yang sama, maka penguranga konsumsi akan
menurunkan kesempatan kerja. Dengan demikian dalam model penggandaan pajak yang
tinggi tanpa peningkatan pengeluaran pemerintah cenderung mengurangu GNP Riil.
b. Penggandaan
Kebijakan Fiskal
Investasi, pajak dan pengeluaran pemerintah
merupakan arus pengeluaran otonom yang berinteraksi dengan pengeluaran konsumsi
indeuksi untuk membentuk ekulibium output nasional.
3. Penetapan Output
Perekonomian Terbuka
Tidak
ada satupun negara yang dapat mencukupi kebutuhannya sendiri, setiap negara
dalah negara yang perekonomiannya terbuka melakukan perdagangan barang dan jasa
dengan negara lain, mengekspor komoditi yang diproduksi lebih murah oleh negara
lain.
Faktor
keempat GNP adalah ekspor neto, yaitu ekspor barang dan jasa dikurangi impor
barang dan jasa, total pengeluaran dalam negeri sama dengan jumlah konsumsi
ditambah investasi dalam negeri ditambah pembelian oleh pemerintah untuk barang
dan jasa.
Jadi
untuk menghitung seluruh permintaan suatu negara tarhadap barang dan jasa, kita
harus memasukan permintaan luar negeri selain permintaan dalam negeri, sehingga
bisa diketahui seluruh pengeluaran warga negara suatu negara yang pengeluaran
dalam negeri ditambah penjualan kepada orang asing dikurangi pembelian dalam
negeri dari orang asing.
a. Faktor
– faktor Penentu Ekspor Neto
Komponen ekspor neto adalah ekspor dan
impor. Impor sangan dipengaruhi oleh:
1. Pendapatan
output yang mengimpor
2. Pilihan
antara barang impor dan barang dalam negeri berkaitan dengan relatif kedua
barang tersebut.
b. Ekspor
adalah cerminan terbaik dari impor :
1. Ekspor
suatu negara adalah impor negara lainnya, oleh karena itu ekspor dan impor
suatu negara tergantung dari pendapatan dan output dari mitra dagang negara
tersebut.
2. Apabila
output luar negeri meningkat, atau nilai tukar terhadap mata uang negara
menurun, maka volume dan nilai ekspor suatu negara cenderung meningkat.
c. Kecenderungan
Marginal untuk Mengimpor serta Garis Pengeluaran
Kecenderungan marginal untuk mengimpor
adalah peningkatan dalam nilai dolar untuk impor setiap $1 peningkatan GNP.
Dunia usaha cenderung melakukan investasi
yang lebih banyak untuk meningkatkan kapasitas pada output yang lebih tinggi.
Kebocoran dan arus pengeluaran induktif akan mengubah kemiringan penggandaan
dalam suatu perekonomain.
BAB VII
PENUTUP
1. KESIMPULAN
Dari
beberapa uraian dan penjelasan yang telah dikemukakan di atas maka dapatlah
penulis mengambil kesimpulan bahwa dengan mata pelajaran Makro Ekonomi mengajarkan
kepada kita tentang perekonomian sebagai suatu kesatuan atau suatu studi
tentang prilaku perekonomian secara keseluruhan.
Dalam makro ekonomi juga merinci tentang
analisis mengenai pengeluaran agregat kepada 4 komponen yaitu :
1. Pengeluaran
rumah tangga ( komsumsi rumah tangga )
2. Pengeluaran
pemerintah
3. Pengeluaran
perusahaan ( investasi )
4. Ekspor
dan impor
Dan Tujuan dari Makroekonomi adalah :
1. Output
tinggi lalu pertumbuhan cepat
2. Kesempatan
kerja yang tinggi pengangguran terpaksa yang rendah
3. Stabilitas
harga dalam pasar bebas
4. Perdagangan
luar Negeri
2. SARAN-SARAN
Saya
sebagai penyusun makalah ini, sangat mengharap atas segala saran
– saran dan kritikan bagi para pembaca yang saya hormati guna untuk
membangun pada masa yang akan datang untuk menjadi yang lebih baik dalam
membenarkan alur-alur yang semestinya kurang memuaskan bagi tugas yang saya
laksanakan.
DAFTAR PUSTAKA
Budiono. 1985. Teori - Teori
Pertumbuhan Ekonomi. Yogyakarta. BPFE.
Richard G.lipsey, peter O.Steiner, Pengantar
Ilmu Ekonomi Jilid 1,2.Edisi ke enam, Jakarta. Rineka Cipta
Sadono Sukirno. Pengantar Teori
Makro Ekonomi. Bina Grafika
Soediyono R, 1981. Ekonomi Makro Jilid
1,2. Yogyakarta. Liberty.
Samuelson. 1982. Ekonomi Makro.
Jakarta. Erlangga
................,. 1985. Ekonomi Jilid
2. Jakarta. Erlangga
Winardi.
1987. Pengantar Ilmu Ekonomi Makro. Bandung. Alumi
0 Response to "MAKALAH EKONOMI MAKRO"
Post a Comment